Jumlah pengguna aktif akun social media di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah konten yang dihasilkan pada platform media sosial pun berjumlah jutaan setiap harinya. Tapi, tujuan dan pemanfaatan akun social media mungkin berbeda-beda. Di era keterbukaan informasi dan kompetisi komunikasi digital, memanfaatkan social media saat ini seakan sudah menjadi suatu keharusan. Dengan tantangan yang ada, bagaimana agar konten brand kamu lebih menonjol?
1. Tentukan Identitas Brand
Lakukanlah langkah pertama yaitu mendefinisikan identitas brand dengan jelas. Misalnya, apa value yang akan kamu angkat dari brand ini? Lebih lanjut lagi, apa yang membedakan brand-mu dengan competitor, apa yang menjadi tujuan perusahaan? Bagaimana bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan audience? Apakah dengan bahasa ringan dan casual, atau bahasa gaul yang cenderung ceplas-ceplos? Bagaimana kamu “masuk” ke audience dengan semua hal ini. Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang “brand identity” ini terlebih dahulu untuk mengkomunikasikan pesan yang tepat kepada customer.
2. Kenali Audience-mu dan Konsisten Terhadap Pesan yang Disampaikan
Langkah selanjutnya setelah mengenali diri sendiri adalah mengenali karakteristik audience dengan mendalam. Kamu harus menempatkan diri sebagai audience, apa yang disukai kelompok ini, masalah apa yang dihadapi, apa kebutuhan mereka, ada pada rentang usia berapa kah audience yang menjadi target market ini. Setelah itu, konsistenlah terdahap pesan yang disampaikan kepada kelompok ini. Contohnya, Adidas yang mengangkat pesan #ImpossibleIsNothing, konsisten dengan postingan mereka yang mengangkat tema kesuksesan dan ditargetkan pada audience muda pencinta olah raga.
3. Pilih Tema Design yang Tepat
Otak manusia memproses gambar 60.000x lebih cepat daripada teks. Karena itu, design materi yang ditampilkan pada social media menjadi hal yang sangat penting. Elemen visual terdiri dari palet warna, warna brand, jenis font, gambar yang digunakan, semua hal ini mempengaruhi bagaimana followers melihat sebuah brand. Contohnya, warna merah dan kuning cenderung membuat lapar, sehingga dapat menjadi sebuah strategi visual bagi bisnis kuliner.
Dengan branding yang tepat, kamu bisa meningkatkan brand awareness untuk menjangkau customer. Jika brand awareness sudah tercipta, lebih mudah untuk mengambil hati customer untuk menyukai dan setia pada brand-mu.