
Membuat media plan adalah proses detail yang memerlukan pertimbangan tentang target konsumen dan juga goals dalam bisnis. Berikut adalah langkah penting yang harus dipertimbangkan ketika membuat media plan.
Langkah 1: Menentukan Goals dari Media dan Tujuannya
Biasanya, mudah untuk mengatakan bahwa goals-nya adalah menghasilkan konversi dan engagement, namun jika itu saja akan terlalu sederhana. Goals dapat bervariasi tergantung dari departemen masing-masing dan bisa saja ada beberapa target dari satu campaign. Tim sales memiliki target untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan target dari tim marketing adalah meningkatkan brand awareness. Dengan mengetahui goals yang akan dicapai, maka dalam menentukan step-by-step campaign dan pesannya cenderung lebih mudah serta terarah.
Ketika campaign sudah tergambar jelas, seorang media planner harus melakukan riset market untuk mengetahui tren dan kompetisi yang ada. Riset ini akan memberikan gambaran tentang brand sejenis yang sudah meraih kesuksesan. Misalnya, ketika brand A bergantung pada email marketing, namun kompetitornya memperlihatkan keberhasilan dari native ads, maka inilah waktu yang tepat untuk mengganti langkah campaign.
Tentu ketika menetapkan goals dan tujuan, media plan harus merencanakan budget juga. Hindari membuat budget yang terkesan ‘pas’ pada sebuah channel. Budget yang fleksibel lebih cocok untuk optimasi campaign.
Langkah 2: Menentukan Target Audience
Kegiatan marketing saat ini dijalankan dengan membuat review positif dari konsumen. Ketika membuat pesan yang akan ditampilkan, marketer perlu fokus pada kebutuhan spesifik dari audience.
- Pertama, segmen dari audience yang akan Anda target.
- Kedua, lihat dari ukuran dan engagement analisis untuk mengetahui tipe iklan yang akan mengundang banyak engagement, desain kreatif apa yang paling efektif, dan yang paling penting channel apa yang banyak digunakan oleh konsumen.
- Ketiga, ketika pelaku marketing menggunakan data demografis seperti usia, lokasi, serta ketertarikan secara umum, jangan lupa untuk mengolah data tingkat individu yang dikumpulkan melalui pendekatan terpadu agar mendapatkan hasil yang lebih
Langkah 3: Pertimbangkan Reach dan Frequency
Reach adalah banyaknya orang yang melihat sebuah campaign dalam satu waktu yang spesifik. Sementara frequency merupakan jumlah konsumen terekspos iklan/campaign. Ada beberapa pendekatan populer yang diambil oleh marketer ketika memilih frekuensi.
- Continuity: iklan akan berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Misalnya: dua kali seminggu. Continuity penting untuk membuat konsumen lebih ingat dengan produk yang diiklankan.
- Flighting: “Flights” mengacu pada pergantian periode waktu dan jeda channel iklan yang sudah dipilih. Flighting berjalan dengan baik pada produk yang sifatnya ada di musim-musim tertentu saja atau produk dengan budget
- Pulsing: kombinasi dari flighting dan continuity. Pulsed campaigns berarti iklan akan berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dengan intensitas yang jarang (continuity) dan kemudian ditingkatkan intensitasnya (flight) untuk mendapatkan hasil yang besar.
Langkah 4: Analisis dan Optimasi Campaign
Salah satu cara untuk membuat media planning yang efektif adalah monitoring terus-menerus, tracking, dan menganalisis performance-nya. Marketing campaign bukan seperti slogan “set-it-and-forget-it,” namun perlu manajemen yang tekun untuk menghasilkan ROI yang maksimal. Karena itu, tim harus mencari tahu ide lain untuk mengetahui apa yang works dan apa yang tidak pada campaign yang sedang berjalan.