Facebook, Email Marketing, Referral Marketing, dan Instagram ads adalah digital marketing channel yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari brand. Namun, apakah perlu untuk memiliki semua channel digital marketing? Tentu saja tidak. Artikel berikut akan menjelaskan sekaligus membantu Anda menentukan channel marketing yang tepat.
1. Definisikan Audience yang Ideal
Sebelum menciptakan konten untuk media sosial, Anda harus membuat buyer persona atau profil customer ideal dengan tepat. Jika bingung memulai dari mana, Anda dapat menggunakan insight dari social media platform seperti usia, jenis kelamin, karir, status, level edukasi, gaya hidup, dan lain-lain. Apabila Anda sudah mengetahui karakteristik customer tersebut, membuat konten yang sesuai dengan customer akan lebih mudah!
2. Memahami Cara Kerja Platform
Pemilihan channel biasanya didasarkan pada budget dan strategi. Di sini, Anda dapat mulai belajar menerapkan sendiri atau bisa meminta bantuan agency digital marketing. Ketika Anda sudah memulai proses ini, dua hal penting untuk diperhatikan adalah frekuensi dan jangkauan (reach). Jika channel yang dipilih tidak bisa menjangkau target audience, berarti channel ini kurang tepat.
Beberapa jenis channel digital marketing yang bisa Anda pertimbangkan adalah blog, media sosial, email marketing, webinar, SEM, SEO, dan aplikasi mobile. Saat Anda sudah menemukan channel yang cocok, pertanyaan yang harus dijawab selanjutnya adalah apakah channel ini bisa menjangkau target audience? Bagaimana dengan budget? Bisakah saya mengukur kinerja dari platform tersebut?
3. Pelajari Karakteristik dari Setiap Channel
Sebelum memilih channel marketing, pelajari karakteristiknya terlebih dahulu. Ketahuilah, jika platform media sosial dapat membantu Anda dalam menjangkau tiga aspek ini:
- Networking: membantu Anda untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan customer. Ini adalah cara untuk menemukan industri Anda dan menyebarkan ide-ide. Platform ini akan membantu Anda dalam membangun jaringan audience yang akan menjadi customer, prospek, dan promotor.
- Promoting: Anda bisa menggunakan platform media sosial ini untuk memuat konten yang baik tentang produk dan bisnis Anda. Video-sharing platform yang bisa digunakan antara lain Youtube, Instagram, dan TikTok.
- Sharing: platform media sosial dengan karakteristik yang user-friendly dan interaktif. Media sosial ini menjadi tempat yang baik untuk sharing dan diskusi tentang kesamaan hobi. Platform seperti Blogger, Yelp, Quora, dan Reddit adalah contoh media sosial yang baik untuk aspek ini.
4. Tetapkan Tujuan
Tujuan ini akan berpengaruh terhadap channel marketing yang dipilih. Contoh tujuan yang bisa dipikirkan adalah membangun brand awareness, meningkatkan jumlah lead, dan meningkatkan brand engagement atau meningkatkan penjualan. Jika tujuannya adalah brand awareness, maka channel yang bisa digunakan adalah email marketing, iklan di website dengan traffic yang tinggi, iklan di media sosial, atau video marketing.
5. Hal lain yang Diperlukan
Sebelum memulai project yang besar, Anda harus mengerti senjata untuk menjalankannya, yaitu budget dan sumber daya manusia. Tidak perlu dana dalam jumlah besar, Anda bisa memanfaatkan cara yang lebih hemat untuk terhubung dengan customer. Hal ini bisa diatasi dengan fokus di media sosial saja. Jika ada budget lebih, Anda bisa melakukan digital marketing strategy secara menyeluruh seperti desain, statistik, SEO, dan sales.
Inilah lima hal yang bisa Anda terapkan untuk menentukan channel marketing yang tepat dan bertemu dengan customer. Selamat mencoba!