Intelligent Marketers di Dalam Arus Artificial Intelligence

Address

PT Bali Hadiyasa Kreasindo
Jl Jatinegara Barat 124,
Jakarta Timur 13320

Contact
P +62 21 819 2774
E info@garamcollective.com
Follow Us
Intelligent Marketers di Dalam Arus Artificial Intelligence
Misc
April 2023

Arus perkembangan Artificial Intelligence atau AI dalam era pemasaran modern menjadi pertanda semakin dibutuhkannya intelligent marketers. Istilah AI sendiri dapat mengikatkan dengan komputer canggih yang bisa berbicara seperti Alexa atau Siri, atau bahkan seperti proyek canggih mobil swakemudi yang mulai dipasarkan. Walaupun perkembangan artifical intelligence menjadi sesuatu yang menarik perhatian para marketers, tetapi pada dasarnya AI adalah sebuah perangkat cerdas yang bekerja ‘di balik layar’ dalam sebuah alat, software dan aplikasi yang telah dirasakan manfaatnya oleh para konsumen.

Peran AI di berbagai aspek kehidupan membuat konsumen semakin nyaman. Mau tak mau, para marketers pun harus ikut memanfaatkannya. Dalam bisnis marketing saat ini, AI sudah lazım digunakan untuk membuat iklan berbayar ‘per-click’ menjadi lebih efektif, mempersonalisasi situs web, membuat konten, memprediksi perilaku konsumen, dan banyak lagi. Para ‘digital-marketers’ sekarang ini sudah mulai banyak yang memanfaatkan perkembangan teknologi AI dan sekitar 84% organisasi pemasaran juga sudah menerapkan penggunaan AI dan pembelajaraan mesin pintar pada tahun 2018 menurut sumber dari Forbes.

Ada 2 (dua) cara bisnis yang dapat dilakukan dalam penerapan AI untuk meningkatkan pemasaran digital mereka. Pertama adalah penggunaan sistem AI ’backend’ untuk memperkirakan permintaan produk, mengembangkan profil pelanggan, melakukan pembelian iklan yang terprogram, dan sejenisnya. Lalu untuk yang kedua digunakan untuk mempelajari kebutuhan pelanggan melalui peningkatan pengalaman pelanggan sehingga memperkuat merek dan menghasilkan lebih banyak penjualan. Faktanya, 75% organisasi pemasaran yang menggunakan perkembangan AI dapat meningkatkan kepuasan pelanggan hingga lebih dari 10%

Ada empat cara penerapan Artificial Intelligence dalam pemasaran digital atau digital marketing untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

CHATBOT

Chatbot adalah software yang dapat bercakap-cakap dan menggunakan AI untuk menentukan bagaimana ia harus merespons. Percakapan ini bisa berupa teks maupun auditory (suara).

Chatbot dapat menjadi tool pemasaran yang efektif, khususnya di media sosial, karena ia dapat menyediakan layanan pelanggan (customer service) yang tidak saja akan membantu pelanggan tapi juga brand. Chatbot juga dapat membantu di sisi sales dengan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik kepada pelanggan dan membantu pelanggan menemukan produk yang mereka butuhkan.

PREDICTIVE & TARGETED CONTENT

Divisi marketing juga dapat memanfaatkan AI untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang prospek dan pelanggan. Kemudian oleh AI, data tersebut dipakai untuk memprediksi perilaku-perilaku yang akan muncul dan juga membuat lebih banyak targeted messaging.

Dengan mengetahui website apa yang kerap dikunjungi pelanggan atau postingan blog yang mereka baca, AI dapat secara cerdas memilih konten mana yang paling mungkin menarik minat pelanggan tertentu. Lalu secara otomatis AI juga akan membuat e-mail berisi konten tersebut.

AI juga dapat membantu marketer dalam ”merayu" pelanggan yang memiliki potensi berpindah ke lain hati. Menggunakan churn prediction, AI dapat memprediksi ketika pelanggan akan berpaling dari brand. Setelah itu AI bisa membantu menyiapkan konten terpersonalisasi yang sesuai minat pelanggan sehingga menimbulkan ketertarikan & minat.

CONTENT CREATION

Membuat konten disebut sebagai salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi para marketer, terutama setelah maraknya content marketing. Mengapa menjadi tantangan? Karena menciptakan konten yang berkualitas memakan waktu cukup lama. Sementara pemasaran yang efektif akan membutuhkan banyak konten.

Peran AI adalah membantu menciptakan sebagian dari konten-konten tersebut. AI dapat "menulis" artikel yang panjangnya ratusan kata. AI juga bisa membantu membuatkan konten yang lebih spesifik, misalnya judul e-mail atau iklan di sosmed.

Apapun jenis konten yang dibuat, konten tersebut tetap fokus pada kebutuhan pelanggan sehingga akan memudahkan pelanggan dalam mencari informasi dan staf marketing tidak akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuatnya.

IMAGE RECOGNITION

Jika Anda pengguna Facebook, Anda pasti tidak asing dengan salah satu fiturnya yang memanfaatkan kecanggihan teknologi image recognition atau pengenal wajah. Facebook akan secara otomatis menandai (tag) teman Anda yang ada di foto yang Anda posting.

Software image recognition ini dapat membantu mempersonalisasikan pengalaman pelanggan. Salah satu contohnya adalah aplikasi Image Search yang dirilis oleh Macy. Dengan aplikasi ini, pelanggan dapat mencari produk di Macy melalui gambar yang diunggah pelanggan.

Contoh lain penerapan AI image recognition adalah mengukur efektivitas sponsorship. Selama ini para marketer bergantung pada hasil survei, data yang disediakan event organizer, atau liputan acara yang disponsori yang kerap terlewatkan adalah liputan di sosmed. Dengan AI logo recognition, para marketer dapat secara cepat mengkalkulasi berapa besar eksposur yang diperoleh brand dari munculnya logo di gambar atau video yang dibagikan di kanal sosial.

Categories: