
Pada esensinya, tone of voice adalah cara brand berbicara dengan audience. Ini berdampak juga pada bagaimana audience menerima dan mendefinisikan pesan Anda. Tone of voice berkaitan dengan cara Anda berkomunikasi, bukan apa yang ingin Anda komunikasikan. Bagaimana menentukan tone of voice?
Brand voice Anda harusnya menggambarkan personality dan cerita tentang brand itu sendiri dengan gabungan beberapa aspek lain yang akan membuatnya menonjol. Ketika akan menentukan tone of voice, bayangkan saat Anda sedang berbicara dengan brand itu sendiri. Seperti apa terdengarnya? Marah, formal, atau lucu? Adakah cara tertentu untuk berkomunikasi? Brand yang solid akan menemukan cara yang paten untuk berkomunikasi dengan audience-nya.

Tone of voice berpengaruh pada customer experience yang membentuk culture, komunitas, dan percakapan.
Mengapa Tone of Voice Menjadi Penting?
Tone of voice akan berpengaruh pada customer experience yang membentuk culture, komunitas, dan percakapan.
Membuat brand lebih hidup, menggambarkan personality dari brand kepada audience yang menandakan ada kehidupan manusia dibalik akun media sosial.
Mendorong terjadinya interaksi. Menulis dengan gaya bahasa yang ringan, mengundang calon customer untuk berinteraksi dengan brand.
Menciptakan brand image yang konsisten. Keseragaman dari cara berkomunikasi melalui beberapa platform akan memperkuat value yang Anda gambarkan, sehingga brand image menjadi lebih konsisten.
Contoh Brand Tone Voice
1. Humor
Contohnya brand Skype yang menggunakan ‘humor’ sebagai bagian dari komunikasi. Mereka menciptakan strategi ini untuk mengenalkan produk dan jasa dengan cara yang lebih menyenangkan. Tone of voice humor cocok dengan brand Skype yang membuat orang mau terus berhubungan dengan teman dan keluarga.
2. Hormat (Respect)
Walmart memiliki brand voice guidelines yang lebih panjang dan lebar. Karakteristik yang digambarkan oleh brand voice tersebut adalah berani, helpful (bermanfaat), dan inclusive. Brand voice disini bisa disesuaikan untuk keperluan yang berbeda. Pesan akan terdengar seperti sesuatu yang serius dan formal, namun komunikasi pada umumnya terkesan respectful dan antusias.
3. Informal
Aplikasi Slack dipergunakan untuk berkomunikasi dalam bisnis. Namun, mereka menggunakan tone bahasa yang informal untuk membedakannya dari kompetitor. Ketika Anda memilih bahasa sehari-hari, bukan berarti Anda mengusung konsep informal. Tone of voice akan menyesuaikan dengan audience, konteks, dan informasi yang akan disampaikan
4. Motivating
Ada beberapa contoh yang baik pada gaya komunikasi motivasi seperti brand Urban Outfitters. Nadanya berbunyi free-spirited, jujur, direct, dan youthful. Konsep ini cocok dengan target market mereka yang menyasar kaum muda.
5. Serius
Greenpeace adalah perusahaan yang mengusung konsep tone of voice serius. Mereka menggunakan tone yang berwibawa untuk menyampaikan pesan.
Inilah pengertian dan beberapa macam contoh untuk menentukan tone of voice brand Anda. Yuk, segera perkuat karakter brand Anda dalam aspek komunikasi dan hubungan dengan audience!